Senin, 25 Maret 2013

(Non Migas) Penerimaan Calon Bintara dan Perwira POLRI 2013



"Salah menerima sama dengan memasukan benalu ke dalam institusi"
Rekruitmen merupakan gerbang awal penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdasar pada kompetensi. SDM sebagai aset utama adalah pilar institusi untuk mebawa kepada profesionalisme, kreatifitas, citra, bahkan harkat dan martabat manusia. Rekruitmen bagi institusi Polri adalah menyiapkan para petugas polisi sebagai :
1. Penjaga kehidupan
2. Pembangun peradaban
3. Pejuang kemanusiaan.
Di Amerika Serikat untuk merekruit anggota polisi melalui test yang cukup ketat, bahkan selama 6 bulan sebelum di terima menjadi siswa di lembaga pendidikan kepolisian dipantau track recordnya untuk mengetahui secara detail calon-calon petugas polisi. Yang bukan hanya untuk mengetahui catatan kriminalitasnya saja, tetapi juga perilakunya, prestasinya. Sistem rekruitmen bukan semata mata diuji saja tetapi ada masa pemantauan sebelum masuk mengikuti pendidikan kepolisian. Sistem pendaftaranpun bukan hanya secara manual saja, tetapi bisa juga mendaftar secara elektronik bahkan sebelum dites pun dapat diadakan seleksi awal penyaringan dari data-data yang dimasukan. Bahkan test kompetensi awalpun bisa dilakukan.
Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan masyarakat yang kekerabatanya cukup kuat dengan model extended family system. Dalam bahasa jawa dikenal sebagai �kadang konang�. Keluarga yang menjabat, yang mempunyai posisi akan menjadi tumpuan keluarganya untuk membantu atau setidaknya memback up untuk mendaftar menjadi anggota polisi. Tidak hanya itu bahkan bisa juga ikut mengintervensi hasil test. Yang dampaknya KKN dalam proses rekruitmen begitu besar. Akibat besarnya KKN dlaam proses rekruitmen mengakibatkan salah penerimaan yang sebenarnya sama dengan memasukan benalu ke dalam institusi. Masyarakatpun melabel masuk polisi harus mempunyai backing, harus membayar dsb.
Sistem rekruitmen dengan cara elektronik akan membantu proses seleksi untuk mendapatkan yang terbaik dari yang baik. Merekrut polisi memang harus melihat O2H (otak, otot n hatinuraninya). Kombinasi ke tiga hal tersebut memang merupakan pilar utama seorang petugas polisi. Petugas-petugas di bidang seleksi juga harus berdasar kompetensi. Ia tidak boleh sembarangan menunjuk. Tim-tim pendukung semuanya juga mempunyai komitmen menunjukan keseriusan, keahlian mereka di biadang rekruitmen. Tentu saja dengan komitmen yang sama satu sama lainya saling mendukung untuk mewujudkan proses rekruitmen yang:
1. Profesional
2. Transparan.
3. Bebas KKN
4. Cepat, tepat, akurat, akuntabel
5. Mudah diakses
6. Informatif
Sejalan dengan pemikiran tersebut, proses rekruitmen tidak boleh lagi menjadi ajang bancakan para panitia maupun petugas-petugas yang menjadi broker . Meyakinkan kepada masyarakat ini juga hal penting dan mendasar agar masyarakat tidak ragu atau takut mendaftar. Dan polisipun tidak kehilangan momentum untuk mendapatkan SDM yang terbaik dari yang baik.
Proses rekruitmen dikriteriakan untuk Tingkat dasar (pembentukan) yang diperuntukan bagi : Brigadir------>>>> Baca Selengkapnya
info lengkapnya silahkan masuk ke : http://penerimaan.polri.go.id/index.php#slide-main

Lowongan Kerja Migas di PT Patra Badak Arun Solusi; 9 Positions

  LOWONGAN PEKERJAAN “KONTRAK PROJECT BASED” PT PATRA BADAK ARUN SOLUSI DIUTAMAKAN PENGALAMAN DI BIDANG OIL & GAS   I.  Project Manager ...